Steve Ballmer dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Amerika Serikat (AS). Menariknya dia mengumpulkan kekayaannya dengan menjadi anak buah Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia.
Dikutip dari CNBC, Selasa (11/2/2020), Ballmer merupakan orang yang cerdas. Hal itu dibuktikan dengan gelar magna cum laude dari Harvard yang dia peroleh.
Pasca kelulusan, dia mendapatkan pekerjaan sebagai asisten manajer produk di Proctor and Gamble. Setelah bekerja di sana selama dua tahun, Ballmer menempuh pendidikan ke Stanford Graduate School of Business untuk mendapatkan gelar MBA. Tetapi kurang dari satu tahun, Ballmer memutuskan bergabung ke Microsoft.
"Saya mulai sebagai asisten presiden. Saya adalah asisten Bill, pada dasarnya: kepala juru masak dan mesin cuci botol, "kata Ballmer dalam sebuah wawancara.
Gates menawarkan gaji pokok US$ 50.000 kepada Ballmer. Jika dihitung dengan kurs saat ini yaitu Rp 14.000/US$ maka setara Rp 700 juta. Gaji tersebut belum termasuk ekuitas 5 hingga 10% di perusahaan dan 10% dari pertumbuhan laba yang dia hasilkan.
Dengan posisi yang dijabatnya, Ballmer mengajari Gates cara merekrut banyak orang yang benar-benar baik untuk menciptakan organisasi dan tim.
Pada 1980, Ballmer memainkan peran penting dalam negosiasi perusahaan dengan IBM, perusahaan yang memelopori teknologi komputasi untuk bisnis dan pemerintah. IBM telah mendekati Microsoft untuk mendapatkan bantuan dalam menyediakan komputer bagi orang-orang biasa.
Tidak lama setelah bergabung dengan tim, Ballmer membantu bernegosiasi dan mendapatkan kesepakatan besar dengan IBM untuk membuat perusahaan menjalankan perangkat lunak Microsoft di komputernya.
Pada tahun 2000, Gates menyerahkan posisi CEO kepada Ballmer, yang kemudian memimpin perusahaan melalui sejumlah momen yang menantang, termasuk meledaknya gelembung dot-com dan pertempuran hukum anti-trust yang terkenal.
Ballmer juga membantu Microsoft tumbuh dengan meluncurkan Xbox, mengakuisisi Skype, dan membangun bisnis perusahaan senilai US$ 20 miliar.
Ballmer telah memimpin Microsoft selama hampir 15 tahun hingga akhirnya mundur dari posisi CEO pada tahun 2014. Namun dia memegang 4% sahamnya di perusahaan, yang menyumbang banyak kekayaannya dan menjadikannya individu terbesar perusahaan.
Kini, dia adalah salah satu orang terkaya di Amerika, dengan kekayaan bersih diperkirakan US$ 40,7 miliar atau setara Rp 569,8 triliun.
https://finance.detik.com/sosok/d-4894033/cerita-anak-buah-b